Merajut Sains dan Budaya: Integrasi Etnosains Melayu Riau dalam Pembelajaran IPA

PENANG, 22 Oktober 2025 – Universiti Sains Malaysia (USM) menyelenggarakan program kolaborasi komuniti yang berfokus pada integrasi budaya lokal dalam pembelajaran sains. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr. Miterianifa, M.Pd, dari prodi pendidikan kimia uin suska Riau

Bertempat di Dewan Persidangan Idris Babjee, Pusat Pengajian Ilmu Pendidikan (PPIP) USM, acara ini mengusung tema sentral: “Merajut Sains dan Budaya: Integrasi Etnosains Melayu Riau dalam Pembelajaran IPA”. Tema ini relevan dengan upaya global untuk membuat pendidikan sains lebih kontekstual dan bermakna bagi siswa dengan menghubungkan konsep ilmiah modern dengan pengetahuan tradisional setempat. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kolaborasi akademik antara USM dan UIN Suska Riau, yang bertujuan untuk menjembatani pengetahuan ilmiah modern dengan kearifan lokal budaya Melayu Riau.

Kuliah tamu ini mendapat sambutan hangat, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari lingkungan PPIP USM, antara lain: Dr. Siti Zuraidah MD Osman (Deputy Dean Academic PPIP USM) ChM. Dr. Nur Jahan Ahmad (Pengerusi Rancangan Ijazah Sarjana Muda Sains dengan Pendidikan), para dosen Pusat pengajian ilmu pendidkan, dan mahasiswa undergraduate dan postgraduate School of Educational Studies USM.

Dalam presentasinya, Dr. Miterianifa menguraikan bagaimana pengetahuan dan praktik budaya Melayu Riau dapat dijadikan jembatan untuk memahami konsep-konsep IPA yang kompleks. Pendekatan ini tidak hanya memperkaya materi ajar, tetapi juga mempromosikan pelestarian warisan budaya lokal. unsur-unsur etnosains, atau pengetahuan tradisional masyarakat Melayu Riau terkait alam dan lingkungan, dapat diintegrasikan secara efektif ke dalam kurikulum dan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).  Dalam penyampain materinya Miterianifa juga Membahas hasil penelitian atau studi kasus  dengan pendekatan etnosains yang hasilnya menunjukkan dampak positif, seperti peningkatan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, pemahaman konsep, dan sikap pelestarian budaya siswa. Pendekatan ini diharapkan dapat membuat pembelajaran lebih relevan dan bermakna bagi mahasiswa, sekaligus melestarikan warisan budaya lokal.

Para peserta, yang terdiri dari mahasiswa sarjana (undergraduate) dan pascasarjana (postgraduate), menunjukkan minat yang besar terhadap strategi inovatif mengaitkan sains dengan kearifan masyarakat setempat. Kegiatan ini sukses memperkuat kerjasama akademik internasional dan membuka wawasan baru mengenai pentingnya konteks budaya dalam pendidikan sains. Kegiatan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi penelitian dan kerjasama lebih lanjut antara akademisi USM dan institusi di Indonesia dalam studi etnosains.

Editor: Dr. Yusbarina, M.Si.

Admin: Heppy Okmarisa, M.Pd.

About Prodi Kimia

Check Also

Tiga Tim Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia UIN SUSKA RIAU Borong Juara 1, 2, dan 3  LKTI pada Lomba Kimia XXIX 2025 di UNAND

Pekanbaru, 27 Oktober 2025 – Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *